Bersama IndiHome

Membangun

Sekolah Literasi

Budaya literasi punya banyak manfaat bagi siswa. Mereka semakin paham dengan yang dipelajari di sekolah dan memiliki  keterampilan berpikir kritis (critical thinking) yang bermanfaat untuk masa depan mereka. Budaya literasi sangat penting. Namun, tidak mudah membangunnya.  Bagaimana strategi membangun budaya literasi di era digital?

Program DEAR sebagai Unggulan

Kebiasaan memang akan lebih baik jika dibangun dari kesadaran. Selain itu, kebiasaan dirangsang dengan program. Program yang keren menjadi daya tarik untuk siswa melakukannya.

Untuk menarik minat siswa sekolah punya program DEAR.

Pengemasan nama kegiatannya keren. Kata DEAR (bahasa Inggris) ini sudah familiar. Dipastikan banyak yang sudah tahu. Itu mudah  diucapkan dan diingat. Meskipun dalam bahasa Inggris, DEAR bukan artinya sayang lho. DEAR ini akronim dari Drop Everything And Read.

Kegiatan DEAR ini membacakan berbagai hal yang bisa menambah pengetahuan siswa. Mulai dari puisi, cerpen, opini, tips, kisah motivasi, dan lainnya.

Kegiatan ini melibatkan pengurus organisasi siswa intra sekolah atau OSIS. Supaya mereka juga belajar mengelola kegiatan. Dari sana mereka bisa mendapat banyak pengalaman tentang berorganisasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya. 

Mereka mengatur jadwal petugas DEAR. Setiap bulan ada 3 kelas yang tampil. Kegiatannya tidak lama hanya 15 hingga 30 menit di awal kegiatan belajar mengajar. 

Saat bel berbunyi siswa berkumpul di lapangan. Lalu petugas DEAR melaksanakan tugasnya. Membacakan materi DER selama 5-10 menit. Lalu ada siswa lain yang membacakan kesimpulan atau menanggapi materi DEAR.

Sekilas kegiatan ini mirip dengan 15 Menit Gerakan Literasi Sekolah. Namun agar lebih menarik kegiatan ini dinamakan DEAR. 

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2015 hingga sekarang. Bentuk kegiatannya menyesuaikan kondisi. Kalau saat itu sedang hujan dan tidak memungkinkan berkumpul di lapangan, petugas DEAR cukup membacakannya melalui pengeras suara. Siswa lainnya mendengarkan di kelas.

Kegiatan DEAR oleh siswa di sekolah (Foto: dokumen pribadi)

Saat pandemi tidak ada pertemuan tatap muka. Kegiatan DEAR pun diganti secara daring. Siswa masuk ke ruangan zoom seluruh siswa. Kadang siswa memberikan rekaman video atau suara yang nanti dibagikan ke grup WhatsApp setiap kelas. Jadi meskipun dari kegiatan tir tetap berlangsung.

Kegiatan ini banyak manfaatnya selain menambah pengetahuan siswa dari materi yang dibacakan untuk DEAR, siswa yang menjadi petugas belajar banyak hal. Mulai dari mencari materi di internet atau buku, belajar berbicara di depan umum atau public speaking. Siswa yang mendengarkan bisa belajar memberikan pendapatnya atau sanggahan.

Secara umum, tidak ada kendala berarti selama pandemi. Kegiatan DEAR tetap terlaksana dengan baik.

Bagaimana efektivitasnya? Idealnya hasil dari kegiatan ini terlihat dan terukur. Namun, mengingat dalam kondisi pandemi, maka ada beberapa hal yang perlu mendapat permakluman.

Produk Kegiatan DEAR

Salah satu hasil dari kegiatan unggulan sekolah adalah menerbitkan buku. Ya, sekolah kami setiap tahun menerbitkan buku.  Biasanya saat mereka kelas 12. Sekalian sebagai kenang-kenangan selama mereka sekolah. buku itu menjadi bukti kegiatan literasi mereka.

Hal ini diapresiasi oleh kepala dinas arsip dan perpustakaan kabupaten. Orang tua juga senang. Gimana tidak senang kalau anaknya bisa menerbitkan buku. Padahal, orang tuanya saja belum tentu bisa menerbitkan buku.

Buku ini menjadi ‘Jejak’ bagi siswa. Bisa jadi dalam seumur hidupnya akan dikenang selamanya. Buku menjadi ‘bukti’ produk literasi. 

‘Jika mau mengenal dunia, maka membacalah. Jika mau dikenal dunia, maka menulisah’.

Produk Literasi Guru

Sementara untuk guru-gurunya punya kegiatan bedah buku. Kegiatan bedah buku ini menjadi ajang guru berburu ilmu. Iya dong. Meskipun sudah jadi guru, bukan berarti berhenti belajar. Belajar bisa dari banyak hal sumber. Pelatihan guru juga bisa belajar dari buku.

Biasanya bedah buku diadakan sebelum rapat sekolah. Mengambil waktu 5-10 menit. Meskipun membacakan isi beberapa halaman di buku. Namun kegiatan ini sangat banyak manfaatnya. Guru selalu mendapatkan ilmu baru dari bedah buku. Kegiatannya diberi jadwal. Setiap bulan 1 orang guru. Atau setiap akan rapat 1 bedah buku.

Bedah buku sambil lesehan (dok. pribadi)

Salah satu buku karya guru. Berjudul Guru (Tidak) Makan Gaji Buta

Menghadiri kegiatan pameran buku (dok. pribadi)

Guru-gurunya pun tidak mau kalah. Meskipun tidak banyak buku yang diterbitkan, tapi beberapa guru berhasil menunjukkan kemampuan literasinya dengan menulis laporan. Bukan hanya guru tetapi juga kepala sekolah bahkan pegawai tata usaha. Nah ini sangat penting.

Agar para guru memberikan keteladanan kepada siswa. Kalau guru sudah memberikan contoh naskah tidak sulit untuk menyuruh siswa. Kegiatan menulis ini sangat penting dan bermanfaat. Karena kalau menulis sudah pasti membaca.

Tulisan di koran oleh Kepala sekolah, pegawai tata usaha, dan guru

Seminar Literasi Bangkitkan Motivasi

“Seneng nggak bisa punya buku?”

“Ya senenglah, Pak,” jawab siswa.

“Bapak waktu sekolah dulu mana pernah punya buku. Keren kamu. Sebentar lagi kita akan ada acara keren, lho.”

“Apaan Pak?”

“Kita bakal ngundang Gol A Gong,” terang saya.

Sebetulnya mereka masih asing dengan nama itu. Maklum sih bukan usia mereka. Mungkin yang seusia mereka Iqbal Ramadhan, Dilan dan Milea, atau semisalnya. Jadi wajar mereka mengerutkan kening saat dikasih tahu acara itu.

Tapi sewaktu acara berlangsung, mereka benar-benar seneng.

Pembicaranya orang hebat. Gol A Gong adalah Duta Baca Indonesia. Mereka mendapatkan suntikan motivasi literasi. Dari sosok yang hanya punya satu tangan tapi sudah menerbitkan ratusan buku serta berkeliling seluruh Indonesia. Bahkan ke luar negeri. Kegiatan itu dihadiri banyak orang. Bahkan ada dari sekolah lain.

Semakin Literasi

Di Kelas Blogger

Sekolah kami punya kelas blog. Dibentuk pada tahun 2020. Ada beberapa siswa yang berminat dengan kelas ini. Mereka cukup antusias dengan kelas blog.

Siswa mempelajari dasar-dasar blog seperti membuat blog, memposting tulisan, mempercantik blog, memasang link URL, dan sebagainya. Seringkali mereka menulis kegiatan sekolah.

Akhirnya mereka pun belajar tentang jurnalistik. Karena ngeblog dengan menulis itu sejalan.

Semakin hari semakin banyak yang ikut kelas. Kegiatannya setiap hari Selasa. Durasinya ditambah kalau sedang ada lomba. Kadang belajar di laboratorium komputer, kadang belajar di luar ruangan. Saya salut sekali di usia mereka sudah punya blog. Padahal saya dulu waktu kuliah baru punya blog.

Kelas blogger dapat berjalan lancar dengan dukungan akses internet lancar dari IndiHome. Ya, karena berhubungan dengan dunia digital atau dunia maya, karena aktivitas blogger itu adalah menulis, memposting, dan membagikannya di dunia maya. Sehingga membutuhkan akses internet yang lancar.

ntungnya kebutuhan ini bisa dipenuhi oleh IndiHome sebagai internetnya Indonesia. Kegiatan mencari bahan, membaca referensi, membuat blog semakin bagus pun dilakukan dengan mudah. Bahkan untuk berbagai aktivitas lainnya. Aktivitas Tanpa Batas dilakukan dengan tanpa hambatan.

IndiHome Mendukung Sekolah Digital

Asesmen Nasional (AN) berjalan dengan lancar. Pelaksanaannya pada 27 September 2021. Pelaksanaannya lancar. Tidak ditemui kendala yang berarti. Didahului dua kali simulasi sehingga siswa paham dengan pelaksanaan AN. Asesmen Nasional adalah program pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Program pengganti Ujian Nasional atau UN.

Meskipun di beberapa tempat terkendala peralatan, di sekolah kami berjalan lancar. Di pelaksanaan AN ini saya tidak jadi panitia. Hanya sebagai humas sekolah melaksanakan tugas sebagai dokumentasi. Tidak berat sih. Tugas saya cukup mudah hanya beberapa kali masuk ke ruangan laboratorium komputer.

Pelaksanaan AN perlu diacungi jempol. Selain menghapus polemik Ujian Nasional (AN) yang sering didebat banyak pihak, AN mendukung sekolah digital. digitalisasi akan terjadi di setiap bidang. Termasuk bidang pendidikan.

Saja saja manfaat digitalisasi di bidang pendidikan?

Di antaranya adalah penghematan biaya, pembelajaran efektif, dokumentasi pembelajaran, dan penghematan waktu.

Saat masih ada UN, sekolah harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari biaya pembuatan soal, pengetikan soal, dan biaya foto copy atau pencetakan soal, biaya pembuatan kartu peserta ujian, transport guru yang mengawas dan lainnya. Digitalisasi bisa menjadi solusi penghematan di bidang pendidikan. Bisa menjangkau wilayah lain dengan cepat. Keamanannya pun lebih terjamin.

Dengan dukungan internet yang lancar, sekolah digital sangat mungkin terwujudkan. IndiHome menunjukkan dedikasinya untuk pendidikan dengan memberikan layanan internet akses cepat.

Saya ingat benar sekolah mulai memasang paket internet di 2015 lalu. Jadi sudah 6 tahun ini kami bisa mengakses internet dengan lancar dan cepat melalui IndiHome. Bahkan saat pandemi, layanan IndiHome ini sangat membantu. Pembelajaran dari rumah pun tidak menemui kendala karena akses internet yang lancar.

IndiHome mendukung kegiatan belajar dan bekerja dari rumah melalui berbagai layanan yang memudahkan produktivitas masyarakat Indonesia dari rumah.

Aktivitas Tanpa Batasa Bersama IndiHome

Saat Belajar Daring

Pembelajaran BDR atau Belajar Dari Rumah akibat pandemi Covid-19 menghadirkan berbagai tantangan bagi guru untuk meningkatkan pembelajaran. Tidak hanya konten pembelajaran tetapi juga media pembelajaran.

Salah satu strategi pembelajaran yang saya lakukan adalah dengan membuat video pembelajaran. Nah, inilah salah satu hikmah dari BDR. Bahwa guru harus meningkatkan kemampuannya. Inilah yang saya alami. Jika saat pembelajaran tatap muka sebelum pandemi saya gagap membuat video pembelajaran, maka saat BDR harus bisa membuat video pembelajaran.

Ketimbang memakai video pembelajaran yang sudah ada, saya merasa guru harus bisa membuat membuat vide pembelajaran sendiri. Agar guru bisa memilah materi yang pas, durasi yang tepat, dan terpenting adalah agar kemampuan guru semakin berkembang dan meningkat.

Tentu tidak mudah membuatnya. Namun, sebagai guru harus mau belajar tentang banyak hal. Termasuk membuat video pembelajaran ini. Untungnya banyak digelar berbagai pelatihan pembuatan video pembelajaran. Tidak harus berbayar lho, banyak pelatihan yang gratis.

Yang terpenting adalah kemauan belajar meng-upgrade diri. Jadi pelatihan ini sifatnya pemantik. Guru harus bisa mengembangkan kemampuan diri. Kuncinya adalah banyak latihan. Practice make perfect. Latihan membuat sempurna. Maka, kunci sukses membuat video pembelajaran adalah latihan, latihan, dan latihan.

Dan ungkapan hasil tidak menghianati proses memang ada benarnya. Semakin lama semakin bisa dan mahir. Benarlah bahwa kondisi sulit bisa membuka potensi dan membuat prestasi.

Saya mulai langganan IndiHome pada Maret 2020. Sekitar 2 pekan sebelum pemberlakuan belajar daring. Jadi kebetulan banget saya pasang wifi dari IndiHome. Sehingga saya tidak ada kendala saat harus mengajar daring. Maklum, mengajar daring itu butuh kuota internet yang besar. Satu kali zoom meeting bisa 2-3 GB. Padahal, dalam satu hari bisa 2-4 zoom meeting, lho.

Rata-rata pengeluaran internet sebulan Rp. 200 ribu hingga Rp. 300 ribu. Itu pun sudah menghemat-hemat. Hanya untuk satu smartphone. Belum lagi kalau pakai laptop. Biasanya kuota semakin cepat habis.

Menyesal saya pasang layanan dari Indihome, menyesal kenapa nggak dari dulu. Hehe… banyak sekali keuntungan yang didapat dari layanan fixed broadband milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ini. Aktivitas mengajar semakin lancar. Belajar daring tidak lagi garing. Karena guru bisa menggunakan berbagai sumber belajar seperti video, animasi, atau film. IndiHome merupakan pilihan tepat untuk internet cepat yang mendukung pembelajaran daring. 

Banyak lagi bentuk kepedulian IndiHome selama pandemi. misalnya, melalui program IndiHome Charity,  IndiHome sebagai #internetnyaIndonesia menyerahkan bantuan dengan total Rp 420 juta kepada lembaga, organisasi masyarakat, sekolah, maupun yayasan yang terkena dampak pandemi. kegiatan ini dilakukan secara serentak pada Selasa, 26 November 2021. Program IndiHome Charity bertujuan untuk membangkitkan semangat produktif dan kreatif masyarakat Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Selama berlangganan IndiHome, saya sekeluarga tidak pernah kecewa dengan layanan IndiHome. Tidak hanya akses layanan internet cepat, layanan pengaduan pun cepat. Selama 2 tahun berlangganan, saya mencatat 2 kali terjadi gangguan layanan internet. Pertama karena kabel putus lantaran pohon roboh. Kedua gangguan apa entah.

Sebagai guru matematika saya catat benar kecepatan perbaikan dari IndiHome sebagai internetnya Indonesia. Gangguan pertama diselesaikan hanya dalam waktu 2 jam saja. malahan, gangguan kedua diselesaikan hanya 40 menit saja. Saya melapor ke layanan 147, lantas dicatat keluhannya, dan petugas datang dengan segera. Benar-benar tidak mengecewakan layanan IndiHome #internetnyaIndonesia ini.

IndiHome juga menyediakan inovasi berupa layanan Higher Speed Same Price (HSSP)  yaitu peningkatan kecepatan tanpa biaya tambahan (higher speed same price). Saya mendapatkan tambahan kecepatan dari 10 mbps menjadi 20 mbps. Tidak ada biaya tambahan untuk perubahan itu. Tagihan bulanan hanya bertambah Rp. 13.000 saja.

Tentu tidak asing lagi kan dengan IndiHome?

Ya, IndiHome merupakan layanan digital yang menyediakan internet, telepon rumah dan TV Interaktif/IPTV (IndiHome TV) dengan beragam pilihan paket serta layanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan kita.

Bertahun-tahun langganan IndiHome tidak ada keluhan yang berarti. Kalau ada, laporannya mudah. Untuk percepatan penanganan gangguan layanan, pembayaran tagihan segera install apps Myindihome, silahkan unduh apps MyIndiHome di Play Store untuk Android, dan di App Store untuk IOS.

Layanan maksimal oleh IndiHome ini merupakan semangat mewujudkan kedaulatan digital.

Kedaulatan digital dapat diartikan sebagai kuasa penuh atas seluruh produk, konten, dan layanan digital yang hadir di sebuah negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Februari 2021 mengungkapan kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital Indonesia.

IndiHome sebagai layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, (Telkom) turut berperan aktif mewujudkan kedaulatan digital di Indonesia. Salah satunya, melalui langkah konkret dengan menghadirkan berbagai inovasi program dan improvisasi layanan yang berkelanjutan.

“IndiHome optimis, dengan pemerataan akses internet dari Sabang sampai Merauke yang telah Telkom hadirkan, sangat berdampak dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dan terwujudnya kedaulatan digital di Indonesia. Oleh karena itu, setiap kebijakan yang IndiHome keluarkan bertujuan untuk menambah pengalaman terbaik bagi pelanggan,” jelas VP Marketing Management Telkom, E. Kurniawan

Sumber referensi:

https://www.indihome.co.id/about-indihome
https://analisadaily.com/berita/baca/2021/10/27/1023524/bangkitkan-semangat-masyarakat-indihome-serahkan-bantuan-rp-420-juta/
https://money.kompas.com/read/2021/07/06/110835826/hut-ke-56-telkom-bumn-ini-upayakan-kedaulatan-digital-lewat-3-domain.
https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-5767265/dukung-kedaulatan-digital-ini-sederet-inovasi–improvisasi-indihome.