Menjadi Guru Literasi dengan ASUS Vivobook 14X OLED
Setiap berangkat ke sekolah ada perasaan harus waspada. Sering ada berita murid menganiaya guru di luaran sana. Ada juga kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tua. Nyawa guru dipertaruhkan. Memanglah, mendidik murid sekarang ini penuh tantangan.
Berangkat kerja di pagi hari aku melajukan motor lawas yang sudah puluhan tahun menjadi sahabat setia. Meliuk-liuk di antara deretan mobil mewah milik orang tua yang mengantarkan anaknya. Sebuah pemandangan yang kontras; guru naik motor tua, murid diantar mobil mewahnya. Ah, sudahlah. Luruskan lagi niat mendidik anak bangsa.
Aku mulai mengajar di kelas sebagai guru pada tahun 2011. Saat itu aku mengampu pelajaran IPA di SMP. Dua tahun kemudian aku dipindahkan ke jenjang SMA pada sekolah di yayasan yang sama. Ada banyak cara berkontribusi membangun bangsa. Aku yakin jadi guru adalah salah satu caranya.
Setelah jadi guru, aku memikirkan harus punya spesialisasi sebagai guru. Selain mengoajar punya skill apa? Lantas aku memilih untuk jadi guru literasi. Jadi kalau di sekolah seperti di meja kerja atau di kelas aku sering menumpuk buku atau membaca buku. Termasuk ketika menunggu siswa mengerjakan tugas, aku juga baca buku. Aku berharap mereka juga tertarik untuk membaca buku sepertiku, tertular suka baca sepertiku.
Literasi bukan hanya sekadar membaca, tapi juga menulis. Nah, agar siswaku mau menulis juga, aku harus bisa membuktikan kalau bisa menulis. Dengan penuh perjuangan aku membuat tulisan, lalu menerbitkannya di koran. Dengan begitu aku lebih mudah mengajak siswa menulis.

Beberapa karyaku yang dimuat di koran
Tulisan pertamaku dimuat pada tahun 2011. Tentu saja aku senang karena bisa ‘pecah telor’. Ini membuatku lebih semangat lagi terus menulis. Lalu selanjutnya tulisan-tulisanku dimuat kembali. Yah, walaupun masih koran lokal. Sekarang ini sudah puluhan tulisanku dimuat di koran.
Sebetulnya aku tidak begitu mahir membuat tulisan. Bermodal percaya diri dan kerja keras aku terus menulis hingga sekarang tulisanku di angka puluhan. Aku yakin kalau ada kemauan pasti ada jalan. Terus menulis, dimuat atau tidak itu urusan belakangan.
Aku bukan guru bahasa Indonesia. Tapi aku guru fisika. Menulis bukanlah perkara sederhana. Satu tulisan bisa menghabiskan waktu tiga hari, satu pekan, bahkan satu bulan lamanya. Prosesnya memang bikin lelah, tapi hasilnya semoga banyak berkah.
Idenya aku dapatkan dari kegiatan di sekolah, suasana di jalan menuju pulang, membaca artikel di internet, menonton Youtube, diskusi bersama rekan kerja, dan lainnya. Aku mengirim banyak tulisan. Dari banyak tulisan yang kukirimkan, banyak yang ditolak daripada yang diterbitkan. Begitulah risikonya. Sebab, banyak yang mengirim tulisan ke redaksi, tentu tidak semuanya yang diterima. Lalu bagaimana kalau ditolak? Apakah tulisan itu mubazir? Tidak juga. Sebab bisa aku posting di blog. Jadi, tidak ada tulisan yang sia-sia.
Misiku Menularkan Virus Literasi
Tingkat literasi di Indonesia tergolong masih rendah. Kita harus berupaya meningkatkannya. Setiap kita harus punya kontribusi. Kalau setiap orang jadi solusi, maka masalah semakin terselesaikan.
Aku menularkan virus literasi ke guru yang lain. Kegiatan literasi di sekolahku misalnya bedah buku, bedah karya, atau seminar literasi. Tidak hanya guru saja tetapi murid juga.
Di beberapa sekolah, kegiatan literasi umumnya diberi nama Gelis (Gerakan Literasi Sekolah). Nah, di sekilahku, namanya DEAR atau drop and everything read. Lewat kegiatan itulah literasi siswa ditingkatkan. Mudah-mudahan minat baca mereka semakin meningkat. Hal ini mendukung wawasan yang semakin meningkat. Dengan banyak membaca maka jadilah mereka generasi yang hebat. Jika saat ini masih hanya di sekolah saja maka nanti bisa keterusan rutin membaca di rumah. Banyak manfaat membaca misalnya menambah wawasan, menumbuhkan imajinasi, menguatkan ingatan, dan lainnya.

Aku mengajak guru menulis. Memang tidak mudah prosesnya. Harus beberapa kali mengadakan kegiatan baru mereka tertarik membuat tulisan. Senang rasanya melihat tulisan mereka dimuat di koran seperti kepala sekolah, kepala yayasan, guru, siswa, tata usaha, dan bahkan seorang kepala dapur sekolah.
Pramoedya Ananta Toer bahwa “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.
Saat ini tugas sebagai guru semakin dinamis. Kebijakan dari pemerintah membuat aktivitas guru semakin padat. Misalnya dengan implementasi kurikulum merdeka (IKM) yang digulirkan pada 2022 lalu membuat guru semakin aktif dalam mempersiapkan pembelajaran. Pada pelatihan yang digelar membuat kami semakin melek aplikasi pendidikan misalnya padlet, canva pendidikan, geogebra, quiziz dan lainnya. Kami semakin termotivasi untuk menampilkan pembelajaran yang menarik lewat ice breaking dalam kegiatan pembelajaran.
Pelatihan kurikulum merdeka umumnya dilakukan melalui platform merdeka mengajar (PMM). Guru bisa mendapatkan materi pembelajaran dengan mengakses materi pembelajaran, aksi nyata, pelatihan mandiri, dan lainnya. Platform ini membuat guru bisa mendapatkan menu yang sama di mana pun berada baik di kota maupun daerah pelosok.
Apakah dengan begitu beban guru semakin berat? Apa strategi agar tugas itu bisa diselesaikan dengan enjoy? Jawabannya bisa banget. Secara umum, kondisi yang peuh tantangan bisa disikapi dengan cara yang benar. Salah satunya adalah dengan memiliki perangkat yang sangat mendukung untuk menyelesaikan tugas itu. Ya, tugas sebagai guru literasi, beradaptasi dengan kurikulum merdeka, bahkan sebagai guru penggerak atau lainnya. Perangkat yang aku maksud adalah ASUS Vivobook 14X OLED.
Banyak fitur yang membuat ASUS Vivobook 14X OLED ini layak dimiliki. Baik sebagai guru, pebisnis, atau content creator sekalipun. Simak terus ya tulisan ini agar dapat jawaban, kenapa ASUS Vivobook 14X OLED pilihan tepatnya.
Performa Maksimal Dengan Prosesor Powerful 12th Gen Intel Core H-Series

Banyak pekerjaan yang sangat dimudahkan dengan laptop yang powerfull ini. Ini karena ASUS Vivobook 14X OLED memiliki performa maksimal ditenagai prosesor Intel® Core™ i7-12700H Generasi ke-12 terbaru. ASUS Vivobook 14X OLED memiliki memori cepat 16 GB dan penyimpanan SSD cepat 512 GB. Dengan dalaman seperti ini dipastikan semakin mudah mengerjakan tugas, mengakses Learning Management System (LMS), belajar di platform pendidikan, video meeting, atau mengelola bisnis rumahan.
“Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.”
Baterai Tahan Lama, Daya Hidup Semakin Panjang
Baterai ASUS Vivobook 14X OLED berkapasitas 70 watt-jam yang tahan lama. Teknologi ini membuat kita semakin nyaman bekerja dengan laptop tanpa harus sering melakukan pengisian baterai atau charging laptop. Jika pembaca adalah seorang guru, ASUS Vivobook 14X OLED ini pas banget buat para guru, para pendidik, yang sering mengadakan video meeting dalam rangka pelatihan kurikulum merdeka, kegiatan guru penggerak, atau dalam kuliah Pendidikan Profesi Guru.
Dibawa bepergian pun tetap nyaman karena bisa bekerja dalam waktu lama tanpa harus mencari colokan untuk charging laptop.

Tampilan Visual Maksimal, Mata Tetap Sehat
Layar Vivobook 14X OLED tampilan rasio aspek 16:10 yang luas sehingga pengguna bisa lebih leluasa beraktivitas. Teknologi layar OLED yang mengandung senyawa pemancar cahaya organik khusus dapat mengurangi cahaya biru berbahaya hingga 70% dibandingkan dengan layar LCD. Teknologi ini menjadikannya ekstra lembut di mata untuk mengurangi risiko kerusakan retina. ASUS OLED memiliki color gamut 100% DCI-P3 dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display.

Canggihnya Sistem Pendingin, Kerja Semakin Nyaman

Menggunakan teknologi termal ASUS IceCool pada Vivobook 14X OLED, terdapat kipas IceBlade yang mempercepat perpindahan panas secara efisien. Kipas dan impeller 87 bilah terbuat dari polimer kristal cair yang berarti lebih ringan dan lebih tipis daripada kipas biasa. Meskipun memiliki pendingin yang sangat cepat, kipas menggunakan bantalan dinamika fluida yang lebih senyap sehingga suara pendinginan lebih lembut. Selain itu menghasilkan getaran yang lebih sedikit dibandingkan bantalan biasa. CPU Vivobook 14X OLED tetap hebat dan bekerja dengan nyaman pada TDP total 45 watt dalam mode Performa, tanpa mengalami perlambatan.
Desain Menarik, Ringkas Dibawa

Desain Vivobook 14X OLED selalu istimewa. Dengan pilihan warna yang menarik yaitu Biru Tenang atau Perak Transparan menjadikan diri kita percaya diri membekal Vivobook 14X OLED ke mana pun. Bobotnya ringan hanya 1,6 kg sangat ramping dibekal dalam ransel apa pun. Ringan dibawa hanya dengan satu tangan saja.
Bahkan Vivobook 14X OLED dilengkapi engsel datar yang dirancang dengan presisi yang memudahkan berbagi konten dengan orang lain, atau berkolaborasi dengan sekelompok orang di sekitar meja.
Ngetik Semakin Nyaman dengan ErgoSense Keyboard Yang Brilian
Keyboard ASUS ErgoSense terbaru dirancang agar memudahkan penggunanya bergerak, merasakan, dan menyentuh.
Teknooginya membuat tangan nyaman. Keyboard ErgoSense disetel dengan presisi. Dengan ukuran Pitch kunci 19,05 mm berukuran sama dengan keyboard desktop membuat akurasi mengetik yang luar biasa.
Ketebalan tombol keyboardnya 0,2 mm dirancang sesuai dengan bentuk ujung jari pengguna.

WebCam Tajam dengan Teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR)
Teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) dan efek webcam baru di MyASUS menghasilkan panggilan video yang jernih, gambar webcam tajam, dan algoritme unik yang mempertajam gambar serta melakukan penghilangan noise secara real-time. Hal ini membuat video terlihat tajam dan jernih selama panggilan video. Ini sangat bermanfaat agar video meeting berjalan semakin lancar dengan tampilan yang memuaskan. Cocok untuk belajar daring, diskusi dalam videoo meeting, bahkan ujian online.

Audio Terbaik ASUS SonicMaster, Plus
Noise Cancelation Technology

Dengan Teknoloogi ASUS SonicMaster, audio yang dihasilkan adalah audio terbaik. Kode tingkat profesional memastikan penyandian dan penguraian kode audio yang tepat; sementara amplifier, speaker besar, dan ruang resonansi sangat cocok untuk Vivobook 14X OLED memastikan pengiriman audio yang kuat dan bass yang lebih dalam. Pemrosesan dan penyetelan sinyal tambahan membantu menyempurnakan detail kecil, menyaring kebisingan, dan meningkatkan kejernihan audio sehingga Anda mendapatkan suara yang benar-benar imersif.
Vivobook 14X OLED menghadirkan ASUS AI Noise-Canceling Technology yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mengisolasi suara yang tidak diinginkan dari ucapan manusia. Teknologi ini membantu menyaring kebisingan sekitar untuk kualitas panggilan konferensi grup yang optimal.

Koneksi Yang Lengkap
Untuk keperluan transfer data atau koneksi luar, Vivobook 14X OLED memiliki port I/O yang lengkap. Ada port USB-C® 3.2 Gen 1, dua port USB 3.2 Gen 1 Tipe-A, port USB 2.0, output HDMI® dan soket kombo audio. Jadi untuk menghubungkan periferal, layar, dan proyektor sangat mudah dilakukan.
Sedangkan untuk konektivitas nirkabel, Vivobook 14X OLED dilengkapi teknologi WiFi 6 sangat sat set terhubung internet untuk memuat konten online dalam sekejap mata.
Wujudkan Impian Bersama ASUS Vivobook 14x OLED

Beragam teknologi yang dibekali pada Vivobook 14X OLED membuat laptop ini terasa istimewa. Vivobook 14X OLED adalah laptop impian versi gue yang bakal membuat banyak impian jadi kenyataan.
Jika saat ini aku masih berjuang dengan menyebarkan virus literasi, Vivobook 14X OLED kelak akan membuatnya menjadi semakin terwujud.
Dengan bobotnya ringan dan teknloogi canggihnya akan membuat Vivobook 14X OLED begitu ringan dibawa pada acara diskusi-diskusi dan seminar literasi.
Pastinya Vivobook 14X OLED juga impian bagi 3,37 juta guru lain di Indonesia (data BPS). Berbagai dinamika aktivitas guru, Vivobook 14X OLED adalah pilihan yang tepat penunjang agar tugas diselesaikan dengan cepat dan akurat yang berdampak pada kualitas pendidikan yang semakin meningkat.
