Sahabat, rasanya jadi guru itu harus terus belajar. Hari ini pula saya belajar lagi dari sahabat guru saya yaitu Pak Iwan, Pak Oci, Pak Lilo, Bu Rini, dan lainnya. Kali ini dalam kegiatan komunitas Coach Al Qudwah.
Siapa dan apa itu Coach?
Coach ini adalah guru yang ditunjuk sebagai pendamping guru lainnya. Pada umumnya adalah guru yang lebih senior dan punya pengalaman yang lebih lama dari guru lainnya. Termasuk punya kemampuan yang dianggap ‘lebih’ dari guru lainnya.
Mungkin benar, tapi saya malu mengiyakannya. Sebab saya pun masih belajar jadi guru. Oh iya, satu coach nanti akan mendampingi 3 atau lebih guru lainnya.
Hari ini adalah pertemuan coach edisi ke-2. Apa saja yang dibahas?
Mempersiapkan Sekolah Untuk Lisensi JSIT
Pak Iwan, kepala SMA Al Qudwah mengingatkan guru unutk mempersiapkan sekolah dalam kegiatan lisensi JSIT, infonya akan diadakan pada 2024 mendatang.
Apa yang perlu disiapkan? Utamanya adalah empersiapkan RPP dan/atau lesson plan yang sedikit berbeda dengan RPP pada umumnya.
Nah, apa yang berbeda? Salah satunya adalah RPP harus memuat intergrasi ayat-ayat Al Quran. Hal ini seperti kekhasan sekolah yang bernaung di jaringan Sekolah Islam Terpadu JSIT.
Pelaksanaan pendampingan bagi guru PH oleh guru PTY, bahkan pendampingan ini bisa sesama guru dengan jenjang yang sama. Penilaian RPP sampai November.
Penilaian raport guru terus berjalan. Ada apa saja yang akan dimasukkan? RPP, penilaian kinerja, kreativitas, dan karya. Misalnya ada 1 guru menilai 3 guru atau 5 guru. ada formnya yang bisa diunduh di aplikasi.
Kombel atau komunitas belajar diharap mengisi form kreativitas di aplikasinya. Kalau ada media pembelajaran, maka dibuat saja. ini bisa jadi pemenuhan form raport kreativitas. Kombel dilaksanakan per bulan. Nah, mengisinya bisa setiap pekan sebelum itu.
Berbagi Praktik Bagi Pembelajaran ADLX Terpadu
Kegiatan berikutnya adalah berbagi praktik baik pembelajaran ADLX. Nah, saya penasaran dengan barang ini. Jadi, apa ya?
Pak Lilo dan Bu Rini yang berbagi kepada kami.
Active Deep Learning Experience adalah belajar dengan pengalaman yang bersifat menyeluruh, setiap interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran menghasilkan PENGALAMAN BELAJAR yang MENDALAM.
DEEP, membantu untuk memperdalam pemahaman, menjaga pembelajaran melekat pada siswa dan membuat siswa mempraktekkan apa yang dipelajari di kelas
INTERAKSI ini Mempengaruhi LEARNER EXPERIENCE
bagi siswa berupa MENTAL (pemikiran), EMOSI (perasaan),dan secara
secara fisik. DEEP ini secara aktif dalam memberikan kesempatan siswa agar punya
pengalaman belajar.

Sekolah Islam Terpadu (SIT) punya Tujuan Pendidikan
STANDAR PROSES yang khas Sekolah Islam Terpadu
dan memiliki Tujuan pembelajaran, Standar Proses sendiri sebagai kekhasan
Tujuan Pendidikan SIT adalah menghasilkan lulusan yang memiliki 6 kriteria berikut.
1. Memiliki Aqidah yang lurus
2. Melakukan Ibadah yang Benar
3. Berkepribadian yang Matang dan Berakhlak
Mulia
4. Menjadi Pribadi yang Bersungguh-sungguh, Disiplin dan Mampu Menahan diri,
5. Memiliki Kemampuan Membaca, Menghafal, dan Memahami Al-Qur’an dengan Baik
6. Memiliki Wawasan yang Luas dalam Bidang Keagamaan dan
Penguasaan Akademik
7. Memiliki Keterampilan Hidup (Life Skill)
Sesuai dengan misi, tujuan dan strategi Sekolah Islam Terpadu, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) juga telah mengembangkan standar proses yang mengacu pada kekhasan JSIT. Standar ini dibuat dari akronim SIT Terpadu. Inilah penjelasannya.
1. Sajikan artinya memberikan pemahaman tentang nilai-nilai agama dan pengetahuan dan keterampilan melalui dimensi akal, rasio/logika dan kinestetik dalam setiap bidang studi.
2. Internalisasikan artinya menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai-nilai kebaikan, melalui dimensi emosional, hati, atau jiwa.
3. Terapkan artinya mempraktekkan nilai-nilai kebaikan, melalui dimensi perilaku kegiatan ibadah dan amalan-amalan nyata serta berupaya untuk menebar kebaikan.

Sesuai dengan misi, tujuan dan strategi Sekolah Islam Terpadu, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) juga telah mengembangkan standar proses yang mengacu pada kekhasan JSIT. Standar ini dibuat dari akronim SIT Terpadu. Inilah penjelasannya.
1. Sajikan artinya memberikan pemahaman tentang nilai-nilai agama dan pengetahuan dan keterampilan melalui dimensi akal, rasio/logika dan kinestetik dalam setiap bidang studi.
2. Internalisasikan artinya menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai-nilai kebaikan, melalui dimensi emosional, hati, atau jiwa.
3. Terapkan artinya mempraktekkan nilai-nilai kebaikan, melalui dimensi perilaku kegiatan ibadah dan amalan-amalan nyata serta berupaya untuk menebar kebaikan.
Kemudian Akronim TERPADU Adalah sebagai berikut.
Telaah
artinya mengkaji konsep- konsep dasar materi melalui aktivitas Tadabur dan Tafakur
Eksplorasi artinya melakukan aktivitas menggali pengetahuan melalui beragam metode dan pendekatan pembelajaran.
Rumuskan
artinya menyimpulkan hasil eksplorasi dengan berbagai bentuk penyajian
Presentasikan
artinya menjelaskan atau mendiskusikan rumusan hasil eksplorasi
Aplikasikan
artinya menerapkan hasil pembelajaran yang didapat untuk memecahkan masalah dan mengaitkan dengan bidang yang relevan
Duniawi
mengaitkan hasil pembelajaran yang didapat dengan kehidupan nyata.
Ukhrowi
artinya menghubungkan hasil pembelajaran yang didapat dalam melaksanakan pengabdian kepada Allah SWT
