POLRI,
Pribadi Mengayomi dan Lembaga yang Presisi
Sosoknya menjadi andalan di lingkungan. Memang bukan penyelesai segala keluh kesah warga, tapi jika warga punya keluhan, warga minta tolong kepada beliau. Siapakah beliau?
Beliau namanya Pak Sigit (kebetulan banget sama namanya dengan Pak Kapolri kita). Bisa dibilang, beliau multitalenta. Banyak hal yang bisa beliau kerjakan.
Di tengah-tengah kesibukannya sebagai anggota polisi, tidak menghalanginya untuk membantu warga perumahan.
Dengan sigapnya beliau membantu warga yang punya masalah dengan penerangan di rumah atau sekitar rumahnya. Dengan cekatan beliau mencarikan solusi air yang macet.
“Wah, air di blok D macet, ibu-ibu pada ngamuk,” kata saya di grup WhatsApp di malam itu. Sekira jam 8 malam.
“Iya nih. Udah beberapa hari nggak ngalir,” timpal Pak Eko, warga satu blok dengan saya.
Sebenarnya kami mengeluh kepada semua. Pak Sigit memang pengurus RT, tapi bukan ketua RT-nya. Tapi, dengan sigap Pak Sigit meresponnya.
“Siap, ntar ke sana. Tunggu Sigit selesai di sini ya,”
Usianya masih muda. Saya biasa merasakan nada sopan kalau bicara, dan kalimat yang hormat saat chat di grup WhatsApp. Memang agak lama beliau datang. Mungkin harus piket di kantor. Setelah curhat di grup WhatsApp, saya ngobrol dengan tetangga. Kebetulan malam Sabtu, jadi besok libur. Saya bisa agak malam ngobrol dengan tetangga. Sekitar jam 10 malam, Pak Sigit datang membawa senter. Langsung mengecek saluran air yang diduga macet. Tak hanya menerima laporan saja, Pak Sigit turun langsung!
Kiri: Pak Sigit dan warga sedang berbincang untuk memperbaiki saluran air. Kanan: Pak Sigit meninjau langsung saluran air yang macet. Foto: dokumentasi pribadi
“Pipanya kemungkinan banyak kotorannya, Mas Padil. Maklum, sudah 5 tahunan nggak di-maintenance,” begitu katanya.
“Besok saja ya kita kerjakan. Masukkan selang atau besi behel, pipa harus dibersihkan, kotorannya dikeluarkan.”
“Oh, siap Pak Sigit. Mohon maaf lho saya ngerepotin. Pak Sigit ngeceknya besok aja nggak papa sih. Saya jadi nggak enak malam-malam pulang dari kantor harus ke sini,” jawab saya.
“Nggak papa, Mas Padil. Lagian nggak capek banget kok,”
Lalu Pak Sigit menawarkan mengganti pipa karena pipa lama pasti banyak kerak kotorannya. Saya manut
Pagi dan siang Pak Sigit ke kantor. Sore beliau sudah ganti ‘kostum’ dengan kostum lapangan. Dibantu para warga, beliau langsung gercep.
Dengan cekatan beliau menggali tanah, membongkar instalasi air, memotong pipa dan menyambungnya lagi, mengangkat pipa lama, dan mengganti dengan yang baru. Jangan bayangkan sepele dan mudah, lho. Dilihat dari lamanya pengerjaan, bakal ketahuan betapa susah pengerjaannya.
Jadi, mulai mengerjakan sekitar pukul 4 sore, saat adzan Magrib belum selesai. Dihentikan untuk shalat dulu. Jam berapa selesainya? Jam 10 malam.
Padahal, yang sedang dibenerin, bukan jalur rumah beliau, lho. Tapi malah beliau yang mengerjakan, tuntas sampai selesai.
Dari sore hingga malam memperbaiki saluran air. (Pak Sigit berkaos POLDA BANTEN). Foto: dokumen pribadi
Namanya “Dijaminkan” Untuk Kepentingan Perumahan
Suatu waktu, mesin air di perumahan kami rusak. Air tak mengalir. Tentu saja ini masalah gawat. Sebab air merupakan kebutuhan pokok. Kata Pak Sigit, kalau air nggak ngalir, bisa marah polda. Polda yang dimaksud adalah polisi dapur alias ibu-ibu.
Ya, maklum ibu-ibu sangat membutuhkan air untuk masak, mencuci, mandi, dan lainnya. Kalau sempat macet, ibu-ibu pada protes.
Harganya cukup lumayan. Sekitar Rp. 12 juta untuk mesin yang bagus. Hal ini membuat warga cukup bingung. Sebab dana kas tidak mencukupi. Butuh waktu kalau menunggu iuran warga. Sementara, kebutuhan air sudah mendesak.
Lalu muncullah inisiatif Pak Sigit. Sebentar dia menelpon toko bangunan. Tidak berapa lama, beliau bilang mesin akan segera dikirim.
“Yang penting nanti diganti. Saya sudah menjaminkan nama saya nih. Mesin bisa dikirim dulu. Kalau sudah terkumpul uangnya, kita bayar,”
“Ya, Pak. Nggak papa kita nanti iuran. Toh, buat air. Kita semua butuh,” tukas Pak Ridwan, ketua RT di lingkungan kami.
Dan benar saja, tidak berapa lama, mesin datang. Sore itu juga, mesin selesai dipasang. Air lancar. Ibu-ibu senang. Warga pun demikian. Satu pekan kemudian, mesin selesai dibayarkan.
Wah, kebayang kalau harus nunggu iuran terkumpul, bisa-bisa para ibu protes dan ngomel-ngomel. Beruntung, dari menjaminkan nama Pak Sigit tadi persoalan air bisa segera diatasi. Saya rasa, ini karena sosok Pak Sigit yang bisa dipercaya sama pemilik toko bangunan tadi. Kalau tidak, mana bisa barang semahal itu bisa dibayar kemudian.
Dari Sosoknya, Saya Belajar Ilmu Parenting
Bahkan saya belajar parenting atau tentang pengasuhan anak kepada Pak Sigit. Meskipun saya seorang guru yang sudah biasa dengan masalah pendidikan anak, tak urung saya mendapatkan ilmu baru dari bapak dua anak ini.
Misalnya saat anak saya rebutan mainan dengan anaknya. Namanya anak-anak, wajar ya kalau rebutan mainan. Beliau sering meminta anaknya meminjamkan mainannya. Beliau sering mengajarkan untuk mengalah.
Lalu, apa lagi? Ada satu pelajaran tanggung jawab yang diterapkan pada anaknya. Saat anak pertamanya usia sekolah menengah, dia memberikan fasilitas handphone.
“Harus tanggung jawab. Handphone papa kasih ke kamu. Kamu harus jaga. Bagus atau rusaknya handphone kami sendiri yang merasakannya. Harus tahu waktu juga. Jangan sering-sering maen handphone.”
Begitu cerita Pak Sigit. Singkatnya, handphone anaknya rusak. Pak Sigit tegas tidak mau membelikan lagi. Akhirnya, sekarang anaknya tak bisa maen handphone lagi. Belum ada niatan memberikan fasilitas handphone lagi.
Sosok Yang Rendah Hati & Mengayomi
Saya benar-benar dibuat kagum pada sosok yang kebetulan namanya sama dengan bapak Kapolri Sigit.
Beberapa waktu lalu isteri pernah bercerita bahwa Pak Sigit pun bisa memijit.
“Hah? Yang bener, Dek?” Tanya saya kepada istri. Seakan nggak percaya.
“Iya, Mas. Pak Komar yang cerita. Pas tadi ngumpul dan ngobrol di warung Pak Komar sama Bu Noni. Katanya sih udah bisa mijit kalau ada warga yang keseleo.”
“Waduh, bener-bener ya Pak Sigit itu,” gumam saya.
Bayangkan, seorang polisi, mau-maunya mijit warga yang keseleo atau sakit. Pak Komar itu warga yang punya warung kelontong. Tidak besar juga. ‘Orang biasa’, sama seperti saya.
Nggak mudah lho orang berpangkat mau rendah hati dekat dengan warga bahkan mau mijit. Harus benar-benar sosok yang berjiwa besar dan rendah hati yang bisa melakukannya.
Ingin Jadi Orang Yang Bermanfaat
Sosok polisi seperti Pak Sigit merupakan cermin sosok pengayom masyarakat. Tentu saja keberadaan beliau membuat lingkungan aman. Keberadaannya menyelesaikan banyak masalah yang dikeluhkan warga.
Saya rasa maling takut kalau mau menyatroni lingkungan yang ada polisinya. Kalau berani, dalam istilah Bahasa Jawa, namanya ulo marani pentung atau ular mendatangi pentung.
Bukan hanya itu, kehadiran sosok pengayom masyarakat seperti Pak Sigit menjadi andalan.
Berbagai keluhan tentang lingkungan bisa diselesaikan dengan beliau- bekerja sama dengan warga lainnya. Memang, itu kerja bersama.
Tapi memang sangat ditentukan oleh pemantiknya. Maksud saya, kalau tidak ada pemantiknya, walaupun banyak orang, bisa tidak jalan program lingkungan.
Banyak perubahan di perumahan kami. Selain masalah air yang sudah lancar, ada banyak program lain yang berhasil dan memuaskan.
Apa saja misalnya? Pengadaan lapangan serba guna, acara 17-an (sebelum pandemi), perbaikan jalan, renovasi musola, penyemprotan desinfektan untuk pencegahan Covid-19, dan lainnya.
Sekali lagi, memang bukan hanya karena Pak Sigit sehingga lingkungan kami menjadi semakin nyaman dan kondusif. Tapi banyak hal yang berjalan karena ada pemantiknya.
Semakin hari sosok polisi semakin membanggakan. Humanis dan mengayomi secara pribadi, dan PRESISI secara kelembagaan.
Mengenal POLRI PRESISI
Semakin hari kepolisian Republik Indonesia (Polri) semakin berbenah. Pada kepemimpinan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengusung Polri PRESISI.
Setidaknya terlihat dari PRESISI. Hm, kalau baca presisi, sebagai guru fisika, saya langsung teringat pengukuran. Ya, dalam fisika dikenal istilah presisi.
Presisi mengacu pada tingkat ketepatan absolut yang pengukurannya dilakukan dengan cara yang paling ketat.
Presisi ini melihat seberapa andal dan konsisten pengukuran eksperimen. Jadi, pemilihan jargon Presisi sangat unik dan mudah diingat. Dan, semoga proses dan hasilnya pun sesuai yang diharapkan.
Polri juga turut mengikuti perkembangan teknologi yang membawa digitalisasi di berbagai bidang. Berbagai terobosan dilakukan sebagai pengejawantahan POLRI PRESISI yaitu Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan. Apa saja terobosan Polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai kapolri ke-26 ini?
ETLE atau Electronic Traffic Law Enforcement
SIM Online
Propam Presisi (Mobile Apps)
Binmas Online
SP2HP Online dan E-PPNS
E-Dumas Presisi
Siber TV
Virtual Police
Polri TV dan Radio
Command Center 110
ETLE Wujudkan Masyarakat Patuh Peraturan Lalu Lintas
Dari beberapa program unggulan-digitalisasi layanan Polri, mari kita tengok tentang ETLE ini, yuk!
ETLE atau Electronic Traffic Law Enforcement adalah implementasi teknologi untuk mencatat pelanggaran–pelanggaran dalam berlalu lintas secara elektronik untuk mendukung keamanan, ketertiban, keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas.
Dalam bahasa lain, ETLE merupakan tilang elektronik. ETLE tahap pertama resmi diterapkan mulai Selasa, 23/3/2021.
ETLE nasional ini merupakan terobosan Korlantas Polri untuk mewujudkan dan mendukung program kerja 100 hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dengan adanya ETLE, masyarakat yang melanggar peraturan lalu lintas bakal dikenakan tilang. Aplikasi ini akan membuat pengguna jalan semakin tertib. Masyarakat akan mematuhi peraturan walaupun tidak terlihat oleh polisi.
Nah, ini sangat bagus untuk kondisi lalu lintas kita. Harapan kita dengan pemberlakuan ETLE, masyarakat semakin patuh pada peraturan. Lalu, angka kecelakaan lalu lintas bisa berkurang. Sebab, data kecelakaan lalu lintas sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data Polri, pada 2019 terdapat 107.500 peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sementara, pada 2018 terdapat 103.672 peristiwa. Jumlah ini meningkat 3 persen.
Mekanisme Tilang Menggunakan Metode ETLE
Dikutip dari laman www.korlantas.polri.go.id, beginilah tahap-tahapnya.
Tahap 1
Perangkat ETLE secara otomatis menangkap pelanggaran lalu lintas yang dimonitor dan mengirimkan media barang bukti pelanggaran ke Back Office ETLE di RTMC Polda Metro Jaya.
Tahap 2
Petugas mengidentifikasi Data Kendaraan menggunakan Electronic Registration & Identifikasi (ERI) sebagai sumber data kendaraan.
Tahap 3
Petugas mengirimkan surat konfirmasi ke alamat publik kendaraan bermotor untuk permohonan konfirmasi atas pelanggaran yang terjadi.
Surat konfirmasi adalah langkah awal dari penindakan, yang mana pemilik kendaraan wajib mengonfirmasi tentang kepemilikan kendaraan dan pengemudi kendaraan pada saat terjadinya pelanggaran. Jika kendaraan yang dimaksud sudah bukan menjadi kendaraan milik orang yang mendapat surat konfirmasi, maka hal itu harus segera dikonfirmasikan.
Tahap 4
Penerima surat memiliki batas waktu sampai dengan 8 hari dari terjadinya pelanggaran untuk melakukan konfirmasi melalui website atau datang langsung ke kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum.
Tahap 5
Setelah pelanggaran terkonfirmasi, petugas menerbitkan tilang dengan metode pembayaran via BRI Virtual Account (BRIVA) untuk setiap pelanggaran yang telah terverifikasi untuk penegakan hukum.
Kemudian, pelanggaran seperti apa yang bisa dikenakan tilang elektronik ini?
Melanggar rambu lalu lintas dan marka jalan
Tidak mengenakan sabuk keselamatan
Mengemudi sambil mengoperasikan handphone
Melanggar batas kecepatan
Menggunakan pelat nomor palsu
Berkendara melawan arus
Menerobos lampu merah
Tidak menggunakan helm
Berboncengan lebih dari 3 orang
Tidak menyalakan lampu saat siang hari bagi sepeda motor
Kiprah Polri di Masa Pandemi Gotong Royong Gelar Vaksinasi
“Bapak-bapak yang belum vaksinasi, ini ada kesempatan divaksin. Tempatnya di polres. Syaratnya cuma bawa KTP doang. Ayo dimanfaatkan ya Bapak-bapak. Sebagai usaha cegah Covid-19.”
Demikian isi pesan dari Pak Sigit di grup perumahan. Tentu saja ini disambut baik oleh warga.
Apalagi jaraknya tidak jauh dari lokasi perumahan. Sebagai ikhtiar mencegah Covid-19, tentu saja program vaksinasi ini sayang kalau dilewatkan. Tak berbayar pula.
Malah ada tetangga yang harus vaksinasi di rumah sakit daerah yang jaraknya dua jam perjalanan.
Program ini merupakan bentuk perhatian Polri terhadap masalah yang sedang dialami bangsa. Polri ikut berkontribusi dalam upaya pencegahan Covid-19. Sebelum program vaksinasi, kontribusi Polri adalah dengan menjaga ketertiban masyarakat dengan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, bagi-bagi masker, dan lainnya. Kegiatan ini saya rasakan dan saya temui di lingkungan saya.
AKBP Ade Mulyana, S.I.K, Kapolres Lebak meninjau vaksinasi massal Covid-19 di Kabupaten Lebak. Foto: Humas Polres Lebak
Ucapan dan Harapan untuk Polri
Selamat Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-75. Sebagaimana motto Polri Rastra Sewakottama yang artinya “Pelayan utama Bangsa”, semoga Polri benar-benar menjadi lembaga yang dapat mengayomi rakyat.
Secara lebih menyeluruh, tugas Polri seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 mengatakan bahwa, tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
- memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
- menegakkan hukum; dan
- memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Sudah geram kita dengan berbagai tindakan yang meresahkan masyarakat mulai dari premanisme, narkoba yang merajela, geng motor, dan lainnya.
Dengan berbagai layanan digitalisasi Polri PRESISI, kini masyarakat dengan mudahnya melaporkan apa yang menjadi keresahannya.
Melihat gagahnya sosok polisi dengan seragamnya, rakyat banyak berharap kepada polisi baik secara pribadi maupun secara institusi agar bisa menjadi pelindung masyarakat.
Dengan berbagai tugasnya, tentu tidak mudah bagi Polri mewujudkannya. Termasuk, program 100 hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang akan sulit terwujud tanpa kerja bersama.
Mari kita saling membantu dan bergotong royong menciptakan negara yang aman dan berkeadilan. Doa terbaik saya dan bangsa Indonesia untuk Polri.
Referensi Tulisan
1. Instagram Divisi Humas Polri
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian_Negara_Republik_Indonesia
5. https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/30/apa-itu-tilang-elektronik-bagaimana-cara-kerja-etle-sensor-kamera-tangkap-pelanggaran-lalu-lintas?
Sosok Pak sigit ini kalau di lingkungan kampungku namanya Pak Bekti… Sama persis mau membantu setiap Ada masalah. Salut dengan sosok polisi yang mengayomi Masyarakat gini
Bagusnya menggambarkan sosok pribadi polisi di tengah masyarakat. Mantap. Salam.kiterasi
Semoga kita temukan Pak Sigit Pak sigit yang lain di lingkungan kita sehingga kita hidup di lungkungan yang nyaman..mari kita belajar dari sosok Pak Sigit
Luar biasa… Kisah Bpk Polisi yg multitalenta. Kalau banyak pejabat seperti beliau. Pasti aman di negara kita. Trimks… Master Supadillah share ilmu dan pengalamannya. Keren…
wkwkwk… polda = polisi dapur. Ada-ada aja becandaannya pak polisi ini.
Seandainya semua polisi kayak pak Sigit gini, pasti seneng yang punya tetangga polisi.
Saya juga punya tetangga polisi, tapi ya gitu deh. Garang!
Sosok polisi yang satu ini memang jadi teladan, bahkan sangat patut diteladani. Soalnya, persepsi polisi di sebagian masyarakat itu negatif. Tapi ‘kan itu hanya oknum. Nah, menunjukkan yang positif dari polisi itu sendiri bisa menangkal persepsi negatif. Ternyata ada juga lho polisi yang betul-betul mengayomi masyarakat.
Jadi ngerti kl POLRI Presisi itu Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan ya kepanjangannya, keren tuh menghilangkan stigma negatif “wereng berbaju coklat” yang dulu pernah ada, atau istilah polisi rekening gendut yang tentunya mempermalukan
lembaga pengayom masyarakat ini. Btw, tilang elektronik terobosan yang kekinian ya
Semoga kepolisian Indonesia semakin baik, di bawah kepemimpinan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sehingga wibawa polisi di mata masyarakat semakin disegani bukan ditakuti.
Top buat pak Sigit hehe
Polri memang harus mengikuti juga perkembangan zaman. Semoga dengan adanya POLRI PRESISI : Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan, tentu membuat Polisi makin berjaya
Hehe.. Iya Kak. Semoga Polri dapat mewujudkan cita-citanya sebagai lembaga yang PRESISI: Prediktif, Responsibilitas, Transparasnsi Berkeadilan.
sosok pak sigit ini sangat luar biasa. inspiratif sekali. mengayomi masyarakat. bukan sekdar slogan. tapi nyata adanya. semoga muncul pak sigit2 yang lain.
Iya, Pak. Semoga sosok polisi yang mengayomi, semakin banyak. Sehingga masyarakat benar-benar diayomi ya Pak
Hehe…Alhamdulillah beliau merupakan polisi yang baik ya Kak. Lingkungan sudah merasakan ringan tangannya beliau. Semoga makin banyak lagi sosok-sosok yang baik. Aamiin
Pak Sigit ini memang sudah baik dari sononya ya.. Kebetulan aja blio anggota Polri. Sedihnya saya tu beberapa kali nemu oknum polisi, yang tidak punya hati. Tapi ya sudahlah, saya enggak akan cerita disini. Semoga dengan program-program barunya, polisi makin dekat dengan masyarakat dalam arti yang positif. Itu saja.
Berapa ini umurnya? Masih 30 tahunan kah? Muda dan suka menolong, sudah mewakili Polri.
Memang gak bisa dimungkiri, gak semua polisi itu baik, ya sama kayak kita manusia, gak semua manusia itu baik. Pasti ada aja yg jadi data pencilan, alias menyimpang sendiri. Namun tidak sepatutnya juga kita men-judge lembaganya secara keseluruhan.
Benar, Mbak. Di bidang mana pun ada oknum yang buruk. Begitulah kita harusnya memandang. Yang buruk bukan sistemnya tapi oknum. Bukan pula lembaganya.
Semoga lembaga polri semakin baik, apalagi dengan Presisi yang diusung Kapolri, kita berharap polri semakin baik citranya.
Btw, Pak Sigit tetangga saya umurnya emang 30-an, Mbak
Saya selalu yakin bahwa selalu ada orang yang sangat baik, dan polisi memang sudah selazimnya baik. Dan pribadi yang mengayomi adalah yang kami harapkan dari satuan polri. Dan sekarang Polri menjdi lembaga yang presisi. Sipp… saya suka mengetahuinya
Iya Bu. Polisi menjadi orang baik yang kita andalkan dalam lingkungan. Karena tugas polisi adalah mengayomi masyarakat, menciptakan ketertiban dan keamanan.
Iya Kak. Saya juga kagum sama beliau. Banyak kiprahnya di lingkungan. Semoga banyak polisi yang seperti beliau, Ya…
1. Mantul banget isi tulisannya.
2. Jadi banyak sekali tambah wawasan.
3. Salam hormat unruk Pak Sigit
4. Tampilan tulisannya ok banget, bisa dibikin muncul ketika mau dibaca
5. Semangat menang Pak Padil
Benar-benar nyaman kalau di lingkungan perumahan ada sosok seperti pak Sigit, seorang aparat yang mengayomi masyarakat sekitarnya.
Wah sosok seperti Pak Sigit itu luar biasa ya
Ringan tangan membantu warga, jadi panutan dalam banyak hal dan tak segan-segan berbagi informasi yang baik
Benar-benar contoh pengayom masayarakat yang baik
Harapan aku, makin banyak orang-orang seperti Pak Sigit di sekitar kita
Semoga kita juga bisa meneladani kebaikan beliau
Iya, Kak. Semisal vaksinasi kemarin untung ada informasi dari beliau, sehingga kami bisa memanfaatkannya.
Nah presisi ini kemarin2 belum paham dengan apa maksudnya syukurlah disini udh ada sedikit gambaran. Untuk kapolri sekarang salut dengan beberapa terobosan utamanya dalam membantu masyarakat yang terimbas pandemi seperti sim online
Kalau saya, sewaktu dengar kata presisi, langsung teringat pengukuran. Rupanya Presisi ini adalah sebuah akronom. Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan. Presisi merupakan terobosan Polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo…
Semoga dapat dicontoh oleh kita semua sifat yang berdampak positif dari pak Sigit ini ya.
Apalagi sekarang tindak kejahatan semakin merajalela,tentu sosok beliau sangat diperlukan.