Transformasi Teknologi Memajukan Pendidikan Indonesia

Teknologi tidak akan menggantikan guru hebat, tapi teknologi di tangan guru hebat akan transformasional.” ~ George Couros

Sebagai seorang guru saya telah merasakan dampak positif dari transformasi teknologi dalam bidang pendidikan. Mulai dari menciptakan pembelajaran interaktif, efisiensi administrasi pendidikan, pesatnya inovasi, cepatnya transfer pengetahuan, dan lainnya.

Pandemi akibat Covid-19 membuat ranah pendidikan terdampak. Pemerintah membuat kebijakan yang mengubah dari pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi belajar dari rumah (BDR). Di sekolah kami mulai BDR pada pertengahan Maret 2020.

Awalnya, sekolah kami yang berada di zona hijau, jarang terdengar kasus Covid-19, masih melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM). Senin 16 Maret 2020 sekolah kami masih KBM. Namun, hanya berlangsung hingga jam pertama saja. Secara mendadak gubernur memerintahkan seluruh sekolah agar meniadakan KBM.

Karena mendadak, tentu saja banyak guru yang gagap. Apa strategi dalam belajar daring? Kepala sekolah menawarkan berbagai strategi. Mengajar lewat zoom meeting, menggunakan learning managemen system (LMS),  aplikasi WhatsApp, dan lainnya. Kalau bisa dibilang, sebelum pandemi, kami guru pasti jarang menggunakan banyak media tersebut untuk pembelajaran. Ya, biasanya masih menggunakan metode konvensional saja.

Mengatasi tantangan dengan teknologi

Hari pertama BDR saya masih menggunakan WhatsApp saja. Tidak langsung belajar tetapi masih berdiskusi tentang cara belajar daring. 

“Pas belajar di kelas saja kami lumayan pusing memahami materi, Pak. Nah, apalagi nanti belajar daring.”

Saya tak menyerah. Lantas, bagaimana cara saya mengatasinya?

Ada 32 orang siswa di kelasku. Mengampu sebanyak itu tentu bukan hal yang mudah. apalagi dengan belajar jarak jauh itu.

“Pakai rekaman video, Pak.”

“Bapak menjelaskan materi, terus direkam, kemudian dikasihkan ke kami,”

“Jangan susah-susah materinya ya Pak,”

“Harus dijelasin dengan video Pak matematika. saya kurang ngerti kalau hanya baca buku,”

Hampir semua jawaban seragam. Bahwa mereka meminta belajarnya pakai video pembelajaran. Selama ini sudah sering menikmati konten di kanal YouTube. Namun, baru sebatas konsumen saja. Nah, saya belum pernah membuat video pembelajaran. Akun Youtube pun tidak ada isinya. Hanya dipakai untuk menonton video orang lain.

Kalau menggunakan video pembelajaran yang sudah ada kadang tidak pas dengan materi yang sedang dipelajari. Videonya terlalu panjang yang membuat siswa tidak lagi fokus.

Saya ingin sekali membuat video pembelajaran sendiri agar bisa memilah materi yang pas dan durasi yang tepat. Selain itu, agar bisa menjelaskan dengan bahasa sendiri.

Dengan semangat 45 saya pasang niat membuat video pembelajaran. Mulai dari atur strategi bagaimana cara membuat video pembelajaran? Apa konten video pembelajaran yang akan aku buat?

Lantas, peralatan apa yang saya butuhkan? Software apa yang mudah dan gampang tapi bagus untuk membuat video pembelajaran? Apa tahap-tahap membuat video pembelajaran?

Awal-awal membuat video pembelajaran memang terasa sulit, bingung, dan sangat lama prosesnya. Satu video pembelajaran bisa memakan waktu seharian. Itu pun masih banyak kesalahan di sana-sini. Aku juga masih gagap berbicara di depan kamera. Kalau berbicara di depan kelas lancar, tapi gugup saat di depan kamera. Minimnya wawasan dan pengalaman membuat saya kesulitan.

Ada juga kendala  lain. Saya merekam video berdurasi 20 menit. Kemudian mengeditnya. Ada sekitar 5 lapisan. Sedang asyik mengedit, tiba-tiba aplikasi menutup sendiri. Hal yang sama terjadi lagi saat saya mengulangi langkahnya lagi. Setelah mencari solusi di internet baru ketemu solusinya.

Ini jadi modal untuk membuat video pembelajaran yang semakin bagus. Sekarang tidak error lagi. Kualitas videonya pun sudah kualitas tinggi atau HD. Sekarang smartphone untuk mendukung pekerjaan. Membuat video pembelajaran memang agak sulit tetapi kalau ada kemauan kita pasti bisa melakukannya.

saya dalam proses membuat video pembelajaran (dokumentasi pribadi)

Belajar menggunakan video pembelajaran sangat banyak keunggulannya.

Pertama, penyampaian materi dapat diulang sebanyak mungkin dengan kondisi yang selalu sama atau keadaan tidak berubah.

Hal ini sangat membantu bagi siswa yang kurang mengerti dengan materi dan perlu pengulangan, maka materi pembelajaran itu bisa diulang sebanyak mungkin dengan cara penyampaian, isi penyampaian dan kondisi penyampai yang masih sama.

Kalau tatap muka, saat guru diminta menerangkan lagi, pasti tidak akan sama 100%. Ada bagian yang berbeda. Juga psikologis guru yang bisa berbeda. Satu dua kali siswa bertanya pada masalah yang sama mungkin guru masih akan sabar. Tapi kalau sudah berkali-kali bertanya, tidak jamin guru bisa menghadapinya dengan sabar.

Kedua, pemilihan atau penentuan materi sangat selektif. Guru sangat memilih kata-kata, kalimat, atau penyampaian yang efektif dan efisien. 

Ketiga, guru pasti menampilkan performa yang maksimal saat membuat video pembelajaran. Tentu guru tak ingin penampilannya biasa saja. Guru sangat menjaga penampilannya agar tampil maksimal. Mungkin berbeda dengan tatap muka yang kadang guru berpenampilan apa adanya.

Keempat, audio visual membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik. Tampilan gambar, ilustrasi, video sangat disukai oleh siswa. Hingga saat ini ada 80-an video yang aku buat baik kategori sulit maupun sederhana. Materinya aku upload di akun Youtube. Dengan begitu siswa dapat belajar atau menyimak kapan saja.

Seperti kata Ki Hadjar Dewantara, jangan setengah hati menjadi guru. Karena anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya. Belajar daring membuka kesadaran untuk merdeka belajar. Idealnya belajar sesuai kemampuan dan kebutuhan siswa.

Banyak siswa yang merasa terbantu dengan video pembelajaran. Sebab akan lebih jelas dibanding hanya dengan membaca saja. Apalagi matematika. Tidak cukup dengan meminta siswa membaca dan memahami sendiri materi di dalam buku.

Teknologi Dalam Pendidikan dan Efisiensi Keuangan

Saat pandemi mereda, sekolah dihadapkan pada ujian sekolah untuk kelas XII. Sekolah kami termasuk zona hijau. Siswa pun sudah banyak yang melakukan vaksinansi. Guru sudah 100 persen melakukan vaksinasi.

Siswa sudah siap menghadapi ujian sekolah. Tidak ada kekhawatiran seperti siswa-siswa yang menghadapi UN sebelumnya. Ujian sekolah dilaksanakan selama enam hari yaitu 4 – 8 dan 11 April 2022. Pelaksanaan ujian sekolah menggunakan sistem Computer Based Test (CBT). Siswa bisa menggunakan laptop, komputer, maupun smartphone. Jumlah soal untuk kelas IPA ada 35 butir soal. Sementara, untuk kelas IPS ada 40 soal.

Karena tidak lagi menggunakan ujian kertas dan pensil (UKP) atau pakai lembar jawaban komputer (LJK), banyak lho kemudahan dalam pelaksanaan ujian kali ini. Banyak yang diuntungkan mulai dari guru, panitia, pengawas, dan pihak sekolah.

Panitia ujian tidak lagi repot menyiapkan naskah soal, lembar jawaban computer (LJK) maupun kertas coretan. Itu dari sisi panitianya. Selanjutnya, dari sisi guru, jika dibandingkan bentuk Ujian Kertas dan Pensil (UKP), sistem CBT juga meringankan guru karena hasil ujian bisa langsung diketahui. Guru tidak repot mengoreksi lagi. Dalam hitungan menit saja nilai siswa bisa diketahui. Padahal jika dikoreksi, bisa membutuhkan waktu sehari hingga dua hari bahkan lebih, lho.

Teknologi juga membuat efisiensi pengeluaran yang sangat menguntungkan bagi kepala sekolah. Saat ujian manual (UKP) sekolah harus mengeluarkan biaya untuk beli kertas buram, mencetak LJK, fotocopy, alat tulis, dan lainnya. Setelah ujian berkas-berkas itu tidak lagi dipakai. Hanya dijadikan arsip. Pada saat ujian sistem CBT pengeluaran-pengeluaran itu tidak ada lagi. Dengan sistem CBT, sekolah bisa menghemat pengeluaran hingga 80 persen.

Kalau pun ada pengeluaran, sekolah hanya membeli peralatan CBT yang bisa digunakan lagi di ujian-ujian selanjutnya. Bahkan bisa digunakan untuk ujian tengah semester maupun ujian akhir semester untuk kelas X dan kelas X. Laptop atau smartphone bisa menggunakan punya siswa. Penggunaan CBT merupakan investasi yang sangat penting dalam ranah pendidikan.

Teknologi sebagai media ramah lingkungan dalam pendidikan

Bahan baku kertas adalah kayu. Semakin banyak pemakaian kertas, maka semakin banyak pula pohon yang ditebang. Jika pohon ditebang, bukan hanya pohon itu saja yang tumbang tetapi produksi oksigen akan hilang. Termasuk habitat bagi hewan-hewan lain pun akan terganggu seperti burung atau serangga.  

Sistem ujian komputerisasi ini sangat ramah lingkungan karena tidak membutuhkan kertas. Ujian tidak lagi membutuhkan kertas kecuali sedikit saja. Bahkan bisa nol kertas. Banyak makhluk hidup terselamatkan karena habitatnya tetap terjaga. Pepohonan atau kayu terselamatkan. Hutan tetap terjaga keberadaannya.

Ujian sekolah dengan CBT (dokumentasi pribadi)

Transformasi teknologi dalam ramah pendidikan memiliki dampak positif yang sangat besar. Ini merupakan langkah strategi yang penting dilakukan dan dikembangkan. Dengan teknologi, penyelenggaraan ujian sekolah tidak hanya lancar tetapi juga mendukung gerakan ramah lingkungan. Teknologi menghadirkan kemudahan penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Teknologi maju akan membuat pendidikan semakin maju pula.

Teknologi membuat manajemen sekolah lebih fleksibel

“Bapak ibu guru hebat tanggal 25 kita rapat pra raker ya.” Demikian pesan pak kepala sekolah pada saat kami sudah libur. “Liburan ini kita masih bisa rapat walaupun sudah libur. Kan rapat sekarang nggak harus tatap muka. Bisa pakai zoom atau video meeting lainnya.”

Liburan lebaran kemarin sekolah kami memang libur lebih awal. Makanya ketika kepala sekolah mengajak rapat pada saat libur guru-guru maklum. Tidak apa-apa. Walaupun liburan dipakai untuk rapat. Sebab kami lebih dulu liburan.

Kemajuan teknologi membuat banyak kegiatan bisa dilakukan dengan mudah. Salah satunya rapat. Ya, rapat sekarang tidak harus tatap muka. Rapat bisa dilakukan walaupun dari tempat terpisah.  Kalau kami kemarin rapat ada yang masih di Jawa ada yang di luar Jawa. Meskipun begitu, rapat masih bisa dilakukan, dan kerja-kerja sekolah pun bisa direncanakan dengan lebih matang.

Kemajuan teknologi memang banyak membantu aktivitas manusia termasuk di bidang pendidikan. Jika dibilang pandemi ada hikmahnya maka penggunaan video meeting adalah salah satu hikmah itu. Jika sebelum pandemi sangat jarang Kami menggunakan video meeting maka saat dan sesudah pandemi kami begitu terbiasa dan tidak canggung lagi melakukan video meeting. Dengan video meeting itu rapat dilakukan pada saat liburan atau pulang sekolah. Ya rapat pun bisa dilakukan dari rumah saja. Guru-guru sudah biasa kok rapat pada saat sepulang sekolah atau ketika malam hari.

 

kegiatan video meeting para guru (dokumentasi pribadi)

Teknologi membuat pembelajaran interaktif dan menarik

Penggunaan teknologi sangat bisa membuat pembelajaran menarik. Pembelajaran seperti yang melibatkan teknologi seperti ini misalnya laboratorium maya. Bahkan laboratorium maya ini tidak harus berbayar kok. Misalnya laboratorium maya di portal Rumah Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Penggunaan laboratorium Maya dapat menggantikan kekurangan fasilitas di sebuah sekolah. Siswa dapat melakukan praktikum walaupun tanpa fasilitas yang lengkap atau tanpa fasilitas peralatan praktikum. Ya praktikumnya lewat laboratorium Maya itu. Pelatihan yang digagas oleh MGMP fisika Kabupaten Lebak.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran misalnya penggunaan Virtual Reality (VR). Salah satunya dengan menggunakan Aplikasi Millealab yang membantu guru menghadirkan pembelajaran yang menarik dengan melibatkan teknologi. Penggunaan VR ini sebagai alternatif kalau guru kesulitan menghadirkan praktikum karena mahalnya biaya atau ketiadaan alat laboratorium.

Misalnya begini, dalam materi tata surya atau atom serta reaksi fisik dan fungsi yang mungkin susah dipraktekkan guru bisa menggunakan VR untuk menjelaskan kepada siswa. Nah, dengan VR atau praktikum melalui laboratorium maya, praktikum tentang tata surya atau atom ini sangat bisa dilakukan.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan prestasi siswa. Bahkan lebih peserta didik siswa bisa melakukan praktikum dengan biaya sekolah terjangkau sekolah pun bisa melaksanakan praktikum dengan biaya yang terjangkau.

Berbagai potret pembelajaran menjadi semakin menarik, menyenangkan, dan interaktif. Ini memberikan pengalaman belajar yang berkesan untuk peserta didik. Teknologi dalam pembelajaran adalah sebuah keharusan. Jangan dibayangkan teknologi itu harus mahal. Tidak. Teknologi bisa murah bahkan gratis.

Misalnya penggunaan canva pendidikan untuk membuat pembelajaran media pembelajaran menjadi menarik, mudah, dan interaktif. Kita bisa membuat presentasi atau PowerPoint yang mudah tetapi tampilannya dan isinya menarik dan berbobot. Tidak bisa juga membuat video animasi sehingga pembelajaran yang ditampilkan semakin menarik pula. Contoh lainnya adalah permainan edukatif, simulasi, dan video pembelajaran interaktif, dapat meningkatkan keterlibatan murid dalam proses belajar.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diresmikan pada 21 Mei 1964 (dulu IKIP Yogyakarta) merupakan kampus yang cocok untuk pengembangan diri generasi muda. Sebagai kampus yang bervisi Menjadi universitas kependidikan kelas dunia yang unggul, kreatif, dan inovatif berkelanjutan telah mencetak generasi muda yang unggul, kreatif, dan berbudaya.  UNY merupakan kampus favorit. Banyak lulusan SMA yang mendambakan masuk kampus ini agar lulus sebagai alumni yang unggul, kreatif, inovatif, takwa, mandiri, dan cendekia.

UNY sebagai kampus terkemuka di Indonesia adalah kampus yang tepat untuk generasi muda yang juga concern dalam pengembangan diri terutama di bidang teknologi, pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Dengan berbagai unit dan lembaga yang dimilikinya, UNY sangat mendukung menciptakan wisudawan dan wisudawati yang siap mengabdi dan berkontribusi kepada negeri.

UNY secara konsisten meraih kepercayaan dari masyarakat misalnya dalam menyelenggarakan Computer Assisted Test (CAT) untuk tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) atau pemerintah daerah. Hal ini karena UNY memiliki fasilitas teknologi komputer yang memadai. Berikut ini tambahan informasi tentang UNY.

8

Fakultas & 1 Sekolah Pascasarjana

124

Program Studi

48878

Total Mahasiswa
D4, S1, S2, S3, dan Profesi

1209

Pengajar

 

Transformasi pendidikan memudahkan dalam aksesibilitas guru dalam memperoleh muatan pendidikan yang lebih kontemporer. Implementasinya dalam platform merdeka mengajar yang membuat guru di seluruh Indonesia bisa mendapatkan muatan pelatihan dan wawasan yang sama walaupun diakses dari daerah manapun termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Sedangkan untuk siswa misalnya dengan mudah mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja melalui platform pembelajaran online termasuk kelas-kelas dalam jaringan (daring).

Transformasi teknologi dalam pendidikan telah memajukan proses pembelajaran di ranah pendidikan. Banyak dampak positif yang dirasakan. Maka pengembangan teknologi harus terus dilakukan. Hal ini untuk kemajuan pendidikan Indonesia agar terus maju dari waktu ke waktu. ***

Gambar yang digunakan dalam tulisan ini bersumber dari aset Canva Pendidikan.

Referensi tulisan:

  1. pengalaman pribadi sebagai guru di SMA
  2. https://uny.ac.id/id
  3. https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-fitur-laboratorium-maya-pada-portal-rumah-belajar-untuk-pembelajaran-jarak-jauh/